…just random stuff of an awesome life.

Tuesday, May 06, 2014

Makan siang

Mungkin Aristoteles pernah tertimpa keadaan dimana ia membutuhkan orang lain,
mungkin juga terjebak dalam kesendirian,
sehingga kemudian disimpulkannya bahwa manusia adalah zoon politicon.

Mereka berkata aku memiliki kemampuan komunikasi yang baik, menyanjung seakan alat yang kau butuhkan sebagai makhluk sosial hanyalah bahasa.
Mereka menilai aku mudah dan cepat beradaptasi, layaknya bunglon yang berkamuflase. Survival of the fittest ujar Spencer.
Akan tetapi,
dapatkah mereka menjelaskan,
mengapa siang hari ini seluruh berat badanku tertumpu pada akar pohon yang besar diantara rerumputan tanpa disanding oleh seorang pun? Tak lain halnya dengan langkah-langkahku yang seringkali mengalun tanpa ritme langkah lain disampingnya.

Sengaja aku memunggungi jalan,
menikmati bekal sambil memanjakan pandangan pada hamparan hijau yang bertebarkan terik sinar matahari,
meneguk teh dalam keteduhan,
mencoba menjawab pertanyaan yang tertutur dalam pikiran di sisa waktu menuju jadwal kuliah selanjutnya.

Aku tidak sedang berusaha menjadi self-proclaimed philosopher,
sekali lagi, aku hanya mencoba menjawab pertanyaan yang tidak terjawab oleh berbagai bentuk ramah-tamah maupun keakraban semu dari mereka.
Entah siapa mereka, mungkin selama ini aku hanya mengenal nama.

Dengan jemari di salah satu tangan, dapat ku hitung nama yang terkunci dalam brankas.
Ya, bahasa tidaklah menjadi soal, namun kepercayaan? Keselarasan?
Mungkin sebenarnya aku seekor kelinci liar, selalu skeptis terhadap sosok asing,
lebih suka menyendiri dan takkan mati meskipun tak berkawan.
Karena tak berkawan tak berarti sendiri.
Para pemilik nama dalam brankas tersebut hanya sedang jauh, mengejar dan menggapai mimpi mereka.
Sama halnya denganku disini, di tempat yang tak ku harapkan ini.

Ku lumatkan sesuap nasi bersama lauknya dalam mulut dan menelannya bersama kenyataan,
menyendok kembali makan siang yang tersisa dan melanjutkan kehidupan.aan/56

4 comments: