…just random stuff of an awesome life.

Tuesday, June 18, 2013

Seusai hujan

Sepasang telinga menerima gelombang bunyi dari sebuah earphone,
ketika..
"Suara apa itu?" batinku.
Aku lepas salah satu sisi earphone yang aku kenakan dan mencoba mendengarkan lebih seksama.
Dengan perlahan kepalaku menoleh mengikuti asal suara yang mencuri perhatianku tersebut.
Pandanganku tertuju pada jendela, namun bukan alat ventilasi tersebut yang aku perhatikan.
"Lho? Hujan lagi?"


Ya, hujan menyambut saat aku bangun pagi hari ini,
dan kini, saat jarum panjang jam dinding menunjuk angka 12 dan 2 untuk jarum pendeknya, suara gemericik itu terdengar kembali.
Bedanya, hujan hari ini tak berhiaskan suara guntur dan kilatan cahaya seperti beberapa hari kemarin.
Sore hari yang basah
Waktu terus berlalu tanpa menunggu.
Kini jarum-jarum pada jam dinding itu berkata telah pukul 3 sore.
Rintik-rintik lembut itu sudah tak terdengar lagi.
Aku kenakan jilbab dan jaket kenangan dari teman-teman Sekolah Menengah Atas untuk menutupi aurat yang tak tertutup oleh piyama yang ku kenakan lalu melangkah keluar.
Tak berselang lama, aku telah berada di latar rumah.

Tidak jauh dari tempatku berdiri, aku melihat sebuah garis yang menggeliat
Ternyata bukan garis, tapi seekor cacing tanah.
Aku mengambil beberapa langkah menjauh.
Disamping geli, aku takut menginjak seekor yang meskipun kecil dan terlihat ringkih, namun mempunyai peranan besar dalam mengendalikan kesuburan tanah; memperbaiki struktur tanah, menstabilkan suplai hara dalam tanah, meningkatkan drainase maupun aerasi tanah, dan masih banyak lagi. Subhanallah..
Assalamu 'alaikum, cacing hendak kemana?
Belum usai mengagumi salah satu ciptaanNya, aku bertemu yang lain.
Kali ini seekor mollusca (hewan lunak) yang kemana pun ia pergi, ia selalu membawa rumahnya dan meninggalkan "jejak" berupa cairan berlendir.
Lendir tersebut memudahkannya berjalan menggunakan permukaan bawah tubuhnya.
Ya, siput. Siput darat lebih tepatnya.
Aku dan adikku biasa menyebut hewan hemafrodit ini "bekicot".
wah bekicotnya malu-malu.. :D
Karena lelah jongkok berlama-lama menunggu sang bekicot menunjukkan dirinya,
akhirnya aku berdiri dan mengalihkan perhatian pada sebuah pohon yang tak aku ketahui namanya.
bisakah kalian lihat laba-labanya? :)
Sambil melangkah mendekat,
tak sengaja secara samar-sama aku lihat sehelai benang yang melayang diantara batang pohon tersebut.
Ternyata bukan benang,
yang aku lihat hanya sehelai dari rangkaian jaring laba-laba.
"Ee.. eeh", aku tidak sengaja menyentuh salah satu ujung jaring tersebut.
Tahu tidak? ternyata helai yang tidak sengaja aku sentuh tersebut tetap menempel di ujung jari telunjukku dan tidak terputus dengan jaringan helai yang lainnya meskipun aku tarik-ulur karena efek panik sekaligus takut dihampiri laba-labanya. Hehe.

Menurut ahli zoologi evolusioner University of Aarhus di Denmark, jaring laba-laba lebih tahan lama dan elastis daripada serat terkuat buatan manusia (kevlar).
Walaupun begitu, tidak semua laba-laba dapat membuat jaring, namun setiap laba-laba menghasilkan benang sutera yang dihasilkan oleh dua kelenjar dalam perut yang mengeluarkan protein di bagian belakang tubuhnya. Helaian protein tersebut sangat kuat meskipun begitu tipis.

Keren ya! :D
Subhanallaaah..

Dan pada penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini. (QS. Al-Jaatsiyah : 4)

2 comments: